Setelah mengalahkan Ganondorf, Link kembali ke masa lalu untuk mendapatkan masa kecilnya yang hilang. Sekembalinya dari masa depan, bersama dengan kuda kesayangannya, Epona, dia memulai kembali perjalanan mencari seorang teman tak bernama. Dalam perjalanannya itulah dia diganggu oleh Skull Kid dan dua orang perinya, Tatl dan Tael yang kemudian mencuri Epona. Link serta merta mengejar Skull Kid dan hidupnya pun segera berubah saat dia terjerumus jauh ke dalam gua gelap di Lost Woods yang membawanya ke sebuah dunia baru bernama Termina. Dia mendapati tubuh Hyliannya berubah menjadi tubuh ras Deku akibat kutukan dari Skull Kid yang memakai topeng setan Majora.
Alih-alih melepaskan diri dari kutukan dan mendapatkan kembali tubuhnya serta Epona, di dunia baru itu Link justru menghadapi kenyataan bahwa kiamat akan segera datang setelah bulan di atas Termina ikut mendapat kutukan dari topeng Majora dan akan segera jatuh di atas Clock Town tepat di hari perayaan panen. Mau tidak mau Link harus berupaya menghentikan kiamat tersebut bersamaan dengan kutukan yang ada di dirinya. Mampukah Link melenyapkan kutukan topeng Majora dan menyelamatkan Termina?
The Legend of Zelda: Majora’s Mask menawarkan permainan baru walaupun tanpa meninggalkan kualitas permainan yang diperkenalkan pada Ocarina of Time. Game ini memperkenalkan sistem permainan yang disebut sistem tiga hari, dimana pemain harus bisa memanfaatkan tiga hari yang tersisa secara maksimal untuk menyelesaikan misi. Seiring dengan keberhasilan misi, pemain akan mendapatkan tiga buah topeng yang memiliki kekuatan tersendiri guna menghentikan kutukan Majora. Dengan topeng tersebut Link mampu berubah wujud menjadi tiga ras berbeda yaitu Deku, Goron, dan Zora yang masing-masing memiliki kemampuannya sendiri pada setiap teka-teki yang harus diselesaikan oleh pemain. Misalnya, dengan tubuh bangsa Zora kita bisa berenang dan mencapai markas bajak laut sementara dengan tubuh bangsa Goron kita bisa berguling untuk menghancurkan batu besar lalu dengan tubuh bangsa Deku kita bisa melayang di udara. Menarik bukan?
Apabila selama waktu tiga hari tersebut pemain belum bisa menyelesaikan misi menghentikan kutukan Majora, pemain bisa menggunakan Song of Time melalui Ocarina untuk kembali pada tiga hari sebelumnya. Uniknya, Ocarina akan berubah menjadi alat musik berbeda sesuai dengan topeng yang kita pakai. Apabila kita memakai topeng Deku, Ocarina akan berubah menjadi terompet, dengan topeng Goron akan berubah menjadi gendang, sementara bila kita memakai topeng Zora alat musik pemberian Zelda itu akan berubah menjadi gitar. Inilah perbedaan musik dari seri Ocarina of Time, dimana kini pemain tidak hanya bisa memainkan Ocarina saja untuk keperluan menyelesaikan game, melainkan juga tiga alat musik yang sudah disebutkan di atas. Oh ya, selain itu musik tema legendaris Zelda kembali muncul dalam overworld Termina Field dengan irama yang lebih menghentak.
Sistem cuaca dan pemandangan indah nan lengkap pada Ocarina of Time seolah menjadi semakin lengkap pada sekuelnya ini. Pada Majora’s Mask, pemain akan berhadapan dengan empat wilayah ekstrim yaitu rawa-rawa tempat kerajaan Deku, gunung bersalju tempat penduduk Goron, wilayah pantai dengan arus deras tempat kediaman Zora dan para bajak laut, serta bukit terjal tempat tinggal para hantu dan arwah-arwah gentayangan. Lebih dari itu, suasana yang ditampilkan akan menjadi semakin gelap daripada yang ditawarkan oleh pendahulunya, dengan kisah tragedi yang menyedihkan. Musik latar dan juga pemandangan yang seolah mendukung dan melengkapinya menjadi semakin gelap dan kelam. Kisah-kisah tragis dan mengharukan seperti kisah gitaris Zora yang meninggal guna menyelamatkan suara sang vokalis, kisah pemimpin suku Goron yang meninggal dalam upayanya mencairkan es yang menyengsarakan warganya, kisah sepasang kakak beradik yang diteror oleh setan, hingga kisah sepasang kekasih yang terpisah akibat kutukan topeng Majora pasti akan membuat kita bersedih, terlebih kisah persahabatan Skull Kid dengan para raksasa yang mengharukan. Maka jangan heran bila seri ini dianggap sebagai seri Zelda yang paling kelam, sedih, dan gelap.
Sebagai bagian dari serial Zelda, maka pemain akan menemukan banyak misi sampingan yang bisa diselesaikan. Misi-misi itu harus diselesaikan apabila pemain ingin mengumpulkan semua topeng yang ada guna mendapatkan topeng terhebat, Fierce Deity Mask yang bisa mengalahkan topeng Majora dengan mudah. Topeng ini akan merubah Link menjadi seorang prajurit dewasa dengan kekuatan super, namun tidak mampu mengendalikan kekuatan itu secara penuh.
Sistem Z-targeting yang diperkenalkan pada Ocarina of Time kembali hadir dalam seri ini, namun kali ini Link tidak ditemani oleh Navi, peri kita yang cantik itu. Sebagai gantinya, peri bernama Tatl yang sebelumnya berteman dengan Skull Kid dan mempermainkan Link yang akan menemani kita sepanjang petualangan di Termina. Tatl terpisah dengan Tael, saudaranya akibat keegoisan Skull Kid. Demi menyelamatkan saudaranya itu, peri yang angkuh dan sombong ini bersedia membantu Link.
Well, itulah yang bisa saya katakan mengenai salah satu game terbaik Zelda ini. Kualitas gambar dan musik yang menarik, kisah dan suasana tragis yang kelam, sistem permainan yang mengharuskan kita berpacu dengan waktu, kesemuanya itu menjadikan game ini sebagai salah satu mahakarya Nintendo yang tidak boleh terlupakan. Bintang sempurna saya berikan pada game ini sebagaimana yang saya lakukan pada Ocarina of Time. So, bagi yang pernah memainkan Ocarina of Time, memainkan Majora’s Mask adalah sebuah keharusan. (luk)